DOKTER ADALAH OBAT
Oleh Said Muniruddin
Dokter adalah obat untuk kesembuhan,
bukan pemberi resep untuk segala aib dan penyakit.
Ketika menawarkan praktik penyembuhan,
dokter adalah penyembuh itu sendiri.
Dengan kelembutan,
pertanyaannya menjadi sumber air
bagi kegersangan jiwa.
Dengan kasih sayang,
tatapannya adalah penenang bagi derita.
Dengan kesantunan,
ucapannya adalah kekuatan
bagi lemah dan derita.
Dengan keihklasan,
senyumannya jadi penyejuk dikala panas,
perhatiannya jadi penghangat disaat dingin.
Dengan cinta,
sentuhannya adalah kesejukan bagi semua keluhan.
Tulisan dokter sendirilah
yang menjadi obat bagi penyakit,
bukan obat yang tertulis diresepnya.
Dengan melihatnya aku beroleh kesembuhan,
bukan dengan meminum obat yang dianjurkannya.
Menjadi dokter adalah menjadi obat,
bukan menjadi orang yg menjalankan metode pengobatan,
bukan pula orang yang menuliskan resep obat.
Setiap manusia harus menjadi dokter,
yang akhlaknya adalah obat bagi segala aib.
Dan berteman dengan mereka adalah kesembuhan
bagi semua penyakit.
Menjadi manusia adalah menjadi rahmatal lil’alamin,
menjadi rahmat semesta alam,
menjadi obat dan kesembuhan bagi semua insan:
yang kata-katanya, bahasanya, diamnya,
pandangannya, nafasnya, sentuhannya,
senyumannya, perhatiannya, geraknya,
adalah obat bagi semesta alam.
Kita semua adalah dokter. Obat.
Komentar Anda