KAMPUS DAN PERBUDAKAN

image: media.licdn.com
image: media.licdn.com

KAMPUS DAN PERBUDAKAN
Oleh Said Muniruddin

Di abad modern ini, fungsi-fungsi agen perbudakan diambil alih oleh kampus. Setiap tahun, di depan orang tua mereka, ribuan ‘budak’ diwisuda sebelum diserahkan ke para majikan guna dipekerjakan. Selembar kertas diberikan sebagai bukti mereka adalah “certified slaves.”

Sejak awal, kurikulum kampus didisain untuk menciptakan orang-orang yang berfikir untuk melamar kerja dan mengisi pasar tenaga kerja, bukan membuka kerja agar orang lain bisa bekerja bersamanya. Akibatnya, ketika lulus banyak yang bingung mau kemana. Sebagian menganggur. Sebagian menjual diri dalam politik. Sebagian lainnya dibeli oleh para pemilik modal untuk dijadikan buruh elit di berbagai perusahaan. Ada juga yang jadi hamba sahaya pemerintah, seperti saya.

Mengapa ini terjadi? Karena sejak hari pertama kuliah, mahasiswa sudah dikurung dalam kelas untuk menghafal teori-teori buta dari barat sana. Seharusnya dengan bantuan teori-teori tersebut mereka diarahkan untuk merintis kerja dalam bentuk usaha-usaha nyata. Setiap bidang ilmu idealnya tidak hanya punya manfaat sosial, tapi juga punya nilai ekonomis personal. Bukankah semua lulusan kampus pada akhirnya akan bekerja mencari uang guna menghidupi dunianya?

Sayangnya sejak awal mahasiswa kita tidak ditanam ideologi-ideologi praktis yang dapat mengembangkan dan mengorganisir ilmu guna menambah nilai uang. Karena tidak ada ilmu yang bisa dijual sebagai sebuah produk, akhirnya dirinya lah yang diperdagangkan.

Kampus kita harus ditata kembali agar punya kurikulum yang “membebaskan”. Kampus-kampus yang menjadi suplier ‘budak’ harus ditutup. Hanya yang men-supply entrepreneur yang boleh buka!*****

Next Post

ISLAM ITU "TIDAK!"

Fri Feb 20 , 2015
Islam […]

Kajian Lainnya