MUSUH KEMERDEKAAN

Musuh Kemerdekaan
Oleh Said Muniruddin

Untuk mencapai kemerdekaan, membawa bangsanya menuju “tanah yang dijanjikan” (baldatun tayyibatul warabbul ghafur), Musa as harus berperang melawan tiga aliansi kekuatan. Siapa saja mereka?

Pertama, Fira’un (Pharaoh). Fir’aun adalah sebuah simbol kekuatan politik yang menindas dan membodohi. Sosok yang juga dikenal dengan Ramses ini dikenal arogan dan diskriminatif. Hanya yang mampu menjilat dan menuhankan dirinya yang diberi jabatan dan kerja. Selebihnya, yang kritis, akan disingkirkan dari wilayah kerajaannya.

Kedua, Qarun (Korah). Qarun merupakan representasi pengusaha kapitalis yang menguasai berbagai proyek dan sumberdaya. Ia dikenal sebagai orang kaya. Ia bersedia membayar dan mendukung siapa saja, sejauh itu menjanjikan akses anggaran baginya. Pebisnis ulung ini punya aset yang tak terkira jumlahnya. Masyarakat dipekerjakan, tapi bukan untuk disejahterakan. Melainkan untuk menaikkan nilai saham korporasinya.

Ketiga, Bal’am (Balaam). Bal’am ini sosok ulama dan cendikiawan yang dibayar untuk mendo’akan dan mendukung despotisme penguasa. Syeikh Bal’am bin Baura ini dikenal sebagai ulama berjubah yang punya banyak karomah. Tauhidnya tinggi. Namun akhirnya menjadi juru do’a istana dan menerima permintaan Fira’un untuk mendoakan kehancuran bagi Musa. Ia membangun mazhab yang memonopoli kebenaran, yang jika tidak persis sama dengan dirinya akan disebut sesat.

Ketiga mereka ini bahu-membahu membangun birokrasi kekuasaan, legitimasi kepemilikan, dan prestise kedudukan. Ini semua wajah feodalisme yang sudah sangat tua, namun dewasa ini menjelma dalam nama Pancasila, Demokrasi, bahkan Agama.

Fira’un, Qarun, dan Bal’am yang diberitakan dalam berbagai kitab suci memang pernah tenggelam di laut merah, terkubur di perut bumi Mesir, dan mati musyrik pada era silam. Tetapi wujud barunya silih berganti lahir disepanjang tempat dan zaman.

Pada masa kolonial, ketiga mereka ini muncul dalam kolaborasi jaringan “3G”: Gospel (injil/pendeta), Gold (emas/kapitalis VOC), and Glory (kekuasan/raja). Mereka bertiga berlayar dalam satu kapal penjajahan.

Untuk zaman sekarang, di republik saudara, di provinsi saudara, di kabupaten saudara; identifikasi sendiri siapa saja ketiga mereka. Lalu jadilah seperti Musa.*****

Next Post

ACEH SUDAH DAMAI?

Sat Aug 15 , 2015
ACEH […]

Kajian Lainnya