“NABI-NABI KAMPUS”

image: irishtimes.com
image: irishtimes.com

“NABI-NABI KAMPUS”
Oleh Said Muniruddin

Dalam pandangan saya, menjadi dosen itu adalah sebuah jalan (thariqah) untuk meniru para nabi, menuju keparipurnaan manusia (insan kamil). Mengapa?

Pertama, seorang dosen harus rasional (cerdas) dengan menguasai berbagai alur pikir pengetahuan dan teori. Nabi-nabi pun dalam sejarah tercatat sebagai manusia-manusia dengan IQ tinggi.

Kedua, kecerdasan seorang dosen dalam bidang tertentu harus mampu diartikulasikan dalam bentuk lisan dan tulisan. Disini, banyak dosen yang cerdas tapi lemah retorika. Dia tau banyak hal, tapi tak bisa dijelaskan dengan baik didepan mahasiswa. Ada juga yang bagus speaking-nya, tapi tak produktif menulis. Padahal, nabi-nabi dalam sejarah dikenal sebagai orator-orator ulung yang juga meninggalkan berbagai kitab tertulis.

Ketiga, bukan cuma harus cerdas serta mampu mengutarakannya dalam bahasa lisan dan tulisan, seorang dosen juga harus mampu melakukan pengabdian dengan cara masuk ke dalam jiwa masyarakatnya dan memimpin mereka untuk melakukan perubahan-perubahan. Disinilah terletak peran sosial leadership “nabi-nabi kampus”. Tapi disini kita temukan banyak dosen yang hidup hanya dalam pagar kampus, mengunci diri dalam menara gading yang tinggi, dan sibuk dengan berbagai teori. Tapi ada satu dua dari mereka yang mewarisi karakter para nabi. Saya sendiri masih jauh dari itu.*****

One thought on ““NABI-NABI KAMPUS”

Comments are closed.

Next Post

KAYA: UKURAN KEIMANAN & KEISLAMAN KITA

Mon Aug 31 , 2015
KAYA: […]

Kajian Lainnya