KITA BELAJAR DARI MEMORI

image: picturesof.net
image: picturesof.net

Kita Belajar dari Memori
Oleh Said Muniruddin

Banyak dari kita yang sudah berumur tua, tapi kebingungan untuk melakukan berbagai bentuk kebaikan. Karena otak kita tak punya data tentang ini. Salah satunya adalah, karena orang tua kita tak meninggalkan cukup memori kepada kita tentang “apa itu kebaikan” dan “bagaimana cara melakukannya.”

Lalu apa yang terjadi? Seperti biasa, jika dirimu kosong dari petunjuk dan cahaya, maka keburukan dan kegelapan akan mengisinya. Lalu jadilah kita sosok-sosok yang kasar, ragu dan bingung untuk melakukan gerakan yang dapat memberi perubahan bagi kebaikan manusia. 

Sementara ada sebagian dari kita, yang setiap hari teringat bagaimana orang tuanya dulu menyuapi perut-perut miskin yang sedang lapar, menuntun tangan-tangan kecil yatim yang kehilangan, memayungi saudara-saudaranya yang kehujanan, memberi baju kepada masyarakatnya yang kedinginan, mengunjungi sahabat-sahabatnya yang kesakitan, mengajari mereka-mereka yang butuh pengetahuan, serta mendoakan satu persatu tetangganya dalam gelap akhir sepertiga malam.

Anak-anak yang lahir dari orang tua yang terakhir inilah yang seharusnya memimpin kita. Bukan mereka yang jiwanya kosong dari memori tentang kebaikan dan kebenaran.

Inti dari tulisan ini bukanlah untuk menyalahkan orang tua anda yang mungkin tidak meninggalkan banyak ketauladanan. Tapi bagaimana kita, bagi anak-anak kita dimasa yang akan datang, menjadi suri tauladan. Sebab, apa yang akan mereka lakukan ke depan adalah apa yang sedang kita perlihatkan kepada mereka sekarang. Karena bagi anak anda, anda adalah ‘nabi’ pertama dan terdekat bagi mereka dalam segala contoh dan perbuatan; jauh sebelum mereka mengenal Muhammad dan segala inti sari ajaran Islam.*****

One thought on “KITA BELAJAR DARI MEMORI

Comments are closed.

Next Post

SEMUA SIBUK

Thu Feb 25 , 2016
SEMUA […]

Kajian Lainnya