HARUSKAH KITA MEMUSUHI YAHUDI?

image" nkusa.com
image” nkusa.com

Haruskah Kita Memusuhi Yahudi?
Oleh Said Muniruddin | Rector | The Zawiyah for Spiritual Leadership

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIEM. Menjawab ini kita harus memahami makna “Yahudi”, dan juga “Israel”, yang antara keduanya sering bertukar makna. Padahal antara keduanya, dalam taraf tertentu sangat jauh berbeda. Penjelasan tentang makna kedua entitas ini beragam. Kembali kepada pertanyaan, “Haruskah kita memusuhi Yahudi dan Israel?”

Pertama, kita tidak boleh memusuhi “Israel” dan “Yahudi”. Jika yang dimaksud “Israel” disini adalah Nabi Yakub as yang nama lainnya adalah “Israel”, serta yang dimaksud “Yahudi” adalah Yehuda anak Nabi Yakub as. Kedua sosok Israel dan Yahudi ini jelas “Islam.” Karena dalam berbagai ayat mereka disebut juga sebagai orang-orang yang berserah diri, alias “muslim/islam”.

*****

Dalam perkembangannya, semua anak cucu Nabi Yakub disebut “Yahudi”. Tidak hanya dari keturunan Yehuda, tapi juga dari saudara-saudaranya yang lain (mereka semua ada 12 orang).

Ini mungkin karena anak cucu Yehuda lebih banyak dan mendominasi sehingga semuanya lebih gagah kalau membawa nama klan “Yehuda/Yahudi.” Namun masih ada juga yang menggunakan nama klan lainnya. Yang jelas mereka semua disebut “Bani Israel” (anak cucu Israel/Yakub).

Jadi, “Yahudi” itu tidak hanya anak cucu “Yehuda.” Tapi juga anak cucu saudara-saudaranya yang lain yang seayah dengan “Israel” (Yakub).

*****

Terkait perilaku mereka, Alquran memberitakannya secara beragam. Ada “Yahudi” yang diapresiasi oleh Allah karena keislaman dan ketaatan mereka. Termasuk dalam golongan ini adalah para nabi keturunan Yahudi dan Bani Israel lainnya (anak cucu Yakub).

Banyak dari mereka yang punya jiwa bersih yang masih hidup sampai hari ini. Bahkan tokoh paling anti “negara Israel” di Amerika adalah intelektual ternama Yahudi. Namanya Noams Chomsky. Coba simak ceramah-ceramah dan tulisannya. Ia begitu gigih dan sangat argumentatif dalam menentang kebijakan-kebijakan luar negeri Amerika dan begitu anti terhadap negara Israel.

Mereka yang baik-baik ini sangat anti kepada penindasan yang sedang terjadi di Palestina. Pemimpin-pemimpin Iran misalnya, cukup dekat dengan kelompok-kelompok Yahudi seperti ini. Bahkan bekerjasama dalam membangun gerakan anti zionisme. Mereka ini punya tempat di Iran termasuk sebagai anggota parlemen. Tapi foto-foto kedekatan pemimpin Iran dengan yahudi-yahudi ini menjadi bahan fitnah oleh sejumlah kelompok bahwa Iran itu antek-antek yahudi zionis.

Sebenarnya ini bukan hal baru. Kita tau Nabi SAW juga menjalin ikatan dan menempatkan yahudi-yahudi seperti ini dalam kotanya Madinah. Disamping yang jahat juga diusir dari sana sehingga berkumpul di Khaybar sampai kemudian terjadi perang.

Pada masa jayanya Islam Andalusia, yahudi-yahudi yang lurus-lurus ini juga diberi ruang gerak dalam kerajaan-kerajaan Islam. Mereka justru kemudian di siksa dan diusir oleh kekuasaan Kristen Spanyol, ketika Ferdinand dan Isabel mengambil alih kekuasaan.

Ketika berkunjung ke Cordoba pada Ramadhan tahun 2006, saya melihat turis-turis Yahudi dari berbagai negara, termasuk dari Israel, melakukan tur sejarah di Cordoba untuk melihat situs dan warisan Yahudi pada era kejayaan Andalusia. Menariknya, guide Spanyol yang menemani mereka menjelaskan bahwa para saintis Yahudi hidup aman di Spanyol dalam perlindungan Islam dan bebas ikut serta dalam pengembangan pengetahuan. Bahkan masih ada sisa-sisa Sinagoge yang didirikan oleh para penguasa Islam bagi para yahudi untuk beribadah.

Sebagian turis Yahudi shock dengan informasi kebaikan Islam yang disampaikan guide Spanyol tersebut. Saya mendengarkan semua penjelasan guide dalam bahasa Inggris tersebut, karena saya menyelinap masuk dalam rombongan tur jalan kaki mereka.

*****

Itu cerita tentang yahudi-yahudi yang baik. Namun Alquran juga menyimpan kisah tentang yahudi-yahudi yang jahat. Mereka inilah yang banyak membuat para nabi, baik nabi-nabi dari mereka sendiri, maupun Nabi kita SAW kelabakan.

Untuk mewaspadai kelompok inilah Alquran menyatakan “Orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepadamu sampai kamu mengikuti ideologi mereka” (QS. Albaqarah 2: 120). Jumlah mereka ini juga banyak dan bertahan sampai hari ini.

Keberadaan yahudi-yahudi jahat yang terorganisir ini bahkan sampai membuat kita lupa ada yahudi yang baik. Padahal, antara Yahudi jahat dan Yahudi baik ini (walaupun sama-sama Yahudi) sebagaimana disebutkan Alquran: “… Permusuhan sesama mereka sangat hebat. kamu mengira mereka itu bersatu. Padahal hati mereka terpecah belah…” (QS. Alhasyr 59: 14).

*****

Yang paling kacau adalah ketika Yahudi-Yahudi jahat ini berkumpul dalam kejahatan. Maka lahirlah “Negara Israel.” Ini negara yang lahir dari persekongkolan politisi, pedagang dan ulama (rabi) jahat. Negara ini bertujuan untuk menindas, membunuh, dan merampok tanah orang. Inilah zionisme, yang tak jauh berbeda dengan fasisme, kolonialisme dan imperialisme.

Untuk melegalkan rencana ini, dibangunlah “ideologi suci” penjajahan. Propaganda dilakukan melalui perawian ayat-ayat sejarah dalam kitab suci, bahwa itu tanah yang dijanjikan. Bahwa nenek mereka pernah lahir, tinggal dan menetap disitu. Lalu dimulailah usaha untuk merampas, merampok, menguusir, membuldozer, dan membunuh para pemilik tanah yang notabene punya sertifikat dan bahkan juga sudah ribuan tahun berada disitu.

Dari tahun 1948, sampai sekarang, wilayah Israel terus meluas. Tidak kita ketahui dimana akan berakhir. Mungkin suatu saat, Kakbah pun akan di klaim milik nenek mereka. Sebab, dengan menggunakan perspektif sejarah yang dimulai sejak Nabi Adam, semua tanah di muka bumi juga bisa anda klaim sebagai milik anda. Tinggal karang, kait-kaitkan, secara akademis.

Kenyataannya bukan itu, bukan usaha kembali ke tanah bersejarah secara baik-baik. Ini bukan perspektif sejarah bahwa Jerussalem adalah kota suci 3 agama. Bukan tentang kitab suci. Bukan tentang agama. Tidak ada yang melarang Yahudi masuk ke Palestina dan beribadah disana. Bahkan tinggal disana. Kristen juga adem-adem saja beribadah disitu, berdampingan dengan muslim. Bahkan para Nasrani ini ikut bersatu dengan pejuang Palestin untuk menghadapi agresi Israel. Yang terjadi adalah sebaliknya. Penjajahan. Gerakan zion ini ingin menguasai dan membentuk sebuah entitas  negara yang paling licik, angkuh, dan punya ambisi (project) paling berbahaya.

Semua kepentingan kapitalisme besar dunia menyatu dalam entitas ini. Inggris, Amerika ada di dalamnya, mereka yang memfasilitasi migrasi zion ke jantung Arab. Inilah negara yang tidak pernah kenyang untuk menguasai sumber daya ekonomi dan minyak di seluruh dunia. Dan “Israel” adalah proxy mereka di tengah dunia Arab Islam.

Yang menarik adalah penggunaan nama “Israel” sebagai negara. Ini strategi serombongan Yahudi jahat ini untuk menarik simpati seluruh anak cucu Yakub (Israel) untuk sepakat dengan adanya negara ini. Dengan adanya negara “Israel”, maka mereka mengumpulkan kembali semua anak cucu Israel (termasuk klan Yahudi) untuk kembali kesana. Apalagi bagi Yahudi-Yahudi radikal dan fundamentalis, tentu sangat suka dengan ide negara seperti ini. Kemudian untuk menarik simpati kelompok-kelompok Yahudi ideologis, mereka mengeksploitasi keyakinan akan berdirinya kembali Solomon Tample di negara Israel Raya. Dua figur Zion pada akhir abad 19, Theodore Herzl melalui bukunya Der Judenstaat (penggagas gerakan zion dan kemudian dikenal sebagai bapak pendiri Israel), dan filsuf Jerman-Yahudi Mosses Hess; ada dibalik ide ini pembentukan negara ini. Zion itu sendiri adalah nama sebuah gunung di negeri Kan’an itu. Istilah ini diciptakan oleh filsuf Nathan Birnbaum pada 1890, untuk menggambarkan gerakan Pecinta Sion , dan penunjukan mengadopsi Kongres Zionis pertama pada tahun 1897.

Jadi, “Israel” dalam konteks modern ini adalah kelompok zion yang terorganisir dalam nama negara. Tingkah mereka ini ditentang oleh sejumlah Yahudi yang “hanif”, baik yang sudah lama ada di dunia Arab dan Palestina, maupun yang ada di luar yang tidak mau kembali ke Israel. Karena menurut mereka, Yahudi tidak perlu ada negara. Apalagi sampai harus membumi hanguskan harta benda dan nyawa orang. Mereka menolak usaha untuk menyamakan antara Yahudi (Israel) sebagai zion dengan Yahudi (Judaism) sebagai agama. Zionisme Israel itu dosa besar dan bertentangan dengan ajaran “Israel” (Yakub as) dan Taurat.

Yahudi-Yahudi yang menentang zionisme ini berkumpul dalam sebuah jamaah yang disebut “Naturei Karta” (secara harfiah dalam bahasa Aram bermakna “Penjaga Kota”). Meskipun sudah ada sejak abad 18 untuk melawan zion, perserikatan ini formalnya berdiri pada 1935, juga dalam rangka menentang ide pendirian negara Israel.

Kelompok Yahudi Naturei Karta ini dibenci oleh Yahudi-Yahudi lain yang pro zionisme Israel, bahkan sering mendapat ancaman dan perlakuan kasar dari saudara-saudaranya yang jahat itu. Yahudi zion dan negara Israel yang jahat inilah musuh semua umat manusia. Inilah setan terbesar pada abad ini. Mustahil duduk satu meja bicara damai dengan segala tipu daya kejahatan, “kesombongan dan tindakan merusak yang berulang-ulang” (QS. Al-Isra :4). Mereka harus “dihukum dengan kekuatan yang besar” (QS. Al-Isra’: 5)!

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad.*****

💥 powered by PEMUDA SUFI
___________________
SAID MUNIRUDDIN
The Zawiyah for Spiritual Leadership
YouTube: https://www.youtube.com/c/SaidMuniruddin
Web: saidmuniruddin.com
fb: http://www.facebook.com/saidmuniruddin/
Twitter & IG: @saidmuniruddin

2 thoughts on “HARUSKAH KITA MEMUSUHI YAHUDI?

Comments are closed.

Next Post

"THE LAST SUPPER"

Wed Jul 27 , 2016
“The […]

Kajian Lainnya