“C.I.E” TRANSFORMATION FRAMEWORK

"C.I.E Transformation Framework" (Said Muniruddin, 2016)
“C.I.E Transformation Framework” (Said Muniruddin, 2016)

“CIE” Transformation Framework
Oleh Said Muniruddin

CIE merupakan sebuah kerangka analisis “mengapa”, “bagaimana” dan “untuk apa” sebuah transformasi (inovasi atau perubahan) dilakukan. Kerangka ini terdiri dari 3 komponen: condition, intervention and expectation. Kerangka sederhana ini dapat digunakan untuk:

  • Menjelaskan aksi-aksi transformasi yang pernah kita lakukan;
  • Menjelaskan aksi-aksi transformasi yang pernah orang lain lakukan; atau
  • Menjadi alat untuk merancang aksi-aksi perubahan yang akan kita lakukan pada masa akan datang.

CONDITION merupakan data atau fakta tentang berbagai kondisi yang menjadi dorongan, motivasi, atau alasan terjadinya sebuah perubahan. Penyebab terjadinya perubahan boleh jadi karena:

  1. adanya masalah yang harus diselesaikan;
  2. adanya potensi yang belum termaksimalkan;
  3. atau mungkin juga karena adanya tuntutan dari pihak tertentu.

INTERVENTION merupakan disain gerakan, metodologi, atau manajemen yang digunakan dalam beraktifitas, menggerakkan program dan perubahan. Ini terdiri dari:

  1. Man: Siapa yang memimpin gerakan ini?
  2. Market: Siapa penerima manfaat dari perubahan ini?
  3. Mitra: Siapa yang membantu kita, atau dengan siapa kita membangun aliansi?
  4. Media: Bagaimana kita membangun kesadaran publik, media apa yang kita gunakan untuk proses marketing?
  5. Money: Bagaimana kita memodali gerakan ini? Berapa? Untuk Apa?
  6. Movement: Bagaimana kita memulai gerakan ini? Apa langkah-langkahnya (milestones)? Waktunya? Lokasinya? Model organisasinya? Mekanisme kontrol dan evaluasinya?

EXPECTATION merupakan konsep transformasi dan perubahan, kondisi ideal, harapan, dan mimpi-mimpi yang diinginkan tercapai baik untuk jangka pendek/menengah/sementara (misalnya 1 tahun) dan jangka panjang (misalnya 5 tahun). Hasil yang diharapkan terjadi ini dapat berupa capaian-capaian yang bersifat:

  1. Kuantitatif, ataupun
  2. Kualitatif.

*****

Case Study. Sebuah organisasi bernama KAHMI Aceh, telah menggunakan kerangka ini sebagai alat analisis dalam merencanakan kegiatan-kegiatan yang bersifat inspiratif, konseptual dan transformatif, baik untuk 1 jangka tahun (pendek/menengah/sementara) ataupun 5 tahun (jangka panjang). Organisasi ini merancang sebuah forum kajian jum’atan yang diberi nama “Transformative KAHMI: inspiring friday.” Dalam forum kajian inilah kerangka CIE tersebut digunakan. Dengan demikian, forum kajian ini menjadi sejenis Rapat Kerja (Raker) namun sangat analitis dan diskursif. Konsep forum kajian dengan menggunakan kerangka CIE tersebut dapat di akses disini.

Next Post

"TRANS-K1645"

Thu Aug 25 , 2016
“Trans-K1645” […]

Kajian Lainnya