JANGAN JADI “PENUMPANG MABUK”

image: saidmuniruddin.com

Jangan Jadi “Penumpang Mabuk”
Oleh Said Muniruddin

Perjalanan 275 km Lhokseumawe – Banda Aceh pada Sabtu 20 Mei 2017 mengajarkan saya satu hal: “Jadilah supir untuk hidupmu sendiri.”

Anda pasti juga sering melakukan perjalanan. Namun apa peran anda selama perjalanan juga akan menentukan kondisi anda. Kalau anda memilih menjadi supir, maka anda akan terjaga sepanjang jalan. Anda mengemudikan mobil dan seharusnya anda menjadi orang yang paling lelah karena tugas anda itu. Tetapi selama perjalanan, anda justru lebih sehat dari penumpang lainnya. Mengapa?

Jawabannya adalah, karena anda “fokus.” Anda punya tanggungjawab lebih besar. Anda memilih menjadi “leader” yang membawa penumpang selamat sampai tujuan. Energi leadership inilah yang membuat anda terus hidup sepanjang perjalanan​.

Banyak dari kita yang mual dalam perjalanan, jika perannya hanya sebagai penumpang. Tetapi akan lain halnya jika anda sendiri yang memegang kemudi. Para penumpang yang kerjaannya hanya duduk-duduk saja, biasanya akan mengalami pening serta rasa bosan. Itulah gambaran masyarakat awam yang kehilangan orientasi hidup dan perjalanannya ‘disupiri’ orang lain.

Maka untuk hidup sehat anda harus terus bergerak. Tentukan tujuan, ketahui jalan dan pahami aturan. Terpenting dari itu, Jadilah pemimpin bagi hidupmu sendiri. Aktiflah mengambil sebuah peran terbesar bagi kebaikan orang-orang. Tidak perlu jadi pejabat. Tetapi terus berbuat.

Sesungguhnya Allah menciptakan kita semua sebagai “pemimpin” di muka bumi (khalifah fil ardh, QS. Al-Baqarah: 30). Tujuannya, agar kita memegang steer berbagai perbuatan kebaikan yang dapat memakmurkan penduduk bumi (QS. Hud: 61).

Ingat, “Setiap kamu adalah pemimpin (drivers of good deeds). Dan setiap pemimpin akan diminta pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya” (HR. Muslim).

Jangan jadi penganggur dalam ladang amal yang tidak terbatas. Jangan jadi penumpang mabuk. Jadilah supir bagi hidupmu sendiri. “Be a driver of your own life!”

Tiba di Banda Aceh setelah menyupiri selama 5 jam, saya masih sehat. Penumpang-penumpang saya sudah terkapar lelah.***

Next Post

"DZIKIR ON THE ROAD"

Sun May 21 , 2017
DZIKIR […]

Kajian Lainnya