RINDU PULANG KE RUMAH

image: islamindonesia.id

Rindu Pulang ke Rumah
Oleh Said Muniruddin

Bismillahirrahmanirrahiem.

إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِلَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِلْعَالَمِينَ

“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia” (QS. Aali ‘Imran: 96).

“Rumah” adalah tempat yang paling kita rindukan untuk pulang setelah bertualang kemana-mana. Meskipun kita sudah mendiami berbagai tempat dimuka bumi, pulang ke kampung halaman tempat rumah asal kita selalu menjadi kerinduan di penghujung Ramadhan.

“Baitullah” adalah rumah dari semua rumah kita. Dorongan jiwa yang kuat untuk sesekali ‘pulang’ ke Mekkah yang diberkati ini harus ada dalam setiap jiwa orang-orang yang rindu bertemu Allah swt.

Namun tidak semua kita punya kesempatan dan kemampuan untuk pulang ke Baitullah “Rumah Pertama” peribadatan manusia. Dulu karena faktor ekonomi banyak orang yang tidak mampu berhaji. Sekarang mungkin orang berpendapat tinggi sudah banyak, namun harus antri terlalu lama. Sehingga ada doa pada setiap malam Ramadhan yang dianjurkan kita untuk membacanya:

“Ya Allah, aku mohon kepadamu untuk menjadikan dalam keputusan dan ketetapanmu, dalam qadha dan qadarmu yang tidak dapat diubah, hendaknya Engkau catatkan kami sebagai orang-orang yang dapat menunaikan ibadah haji ke Baitul Haram, dengan haji yang mabrur, sa’i yang diterima, dosa-dosa yang terampuni, dan keburukan-keburukan yang terhapuskan.”

Pulang ke “Rumah” yang penuh berkah dan petunjuk ini adalah salah satu puncak dari Rukun Islam kita.

Washallallahu ‘ala Sayyidina Muhammadin wa ‘ala Aalihith Thahirin.*****

Next Post

DZIKIR ON THE ROAD

Mon May 29 , 2017
“DZIKIR […]

Kajian Lainnya