AMPUNI KAMI

image: saidmuniruddin.com

Ampuni Kami
Oleh Said Muniruddin

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIEM. Taubat itu bukan hanya dari berbuat maksiat. Saya yakin tak ada satupun dari kita, terutama kalau sudah dewasa dan mencapai level kesadaran seperti saat ini, yang masih berbuat maksiat.

Dosa kita hanya dalam bentuk lalai (gagal) mengingat Allah terutama saat shalat, apalagi di luar shalat. Dan dosa-dosa ini boleh jadi sudah menggunung, karena sudah belasan bahkan puluhan tahun gagal khusyuk (benar-benar hadir dihadapan Allah saat shalat). Mau kemana kita, jika kelalaian ini tak terampuni?

فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ . الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ

“Maka celakalah orang-orang yang shalat. (yaitu) orang-orang yang lalai dari (mengingat Allah) shalatnya” (QS. Al-Ma’un: 4-5).

Lalai mengingat Allah inilah yang menjadi petaka bagi kehidupan. Kalau pun saat ini kita masih larut dalam berbagai bentuk “hard maksiat” (seperti judi, narkoba, mabuk, zina, mencuri, korupsi, dan sebagainya), itu tok karena gagal atau lalai mengingat Allah. Demikian juga dengan “soft maksiat” (semacam suka berfikir kotor/negatif/berburuk sangka terhadap orang lain) juga akibat gagal dalam dzikrullah.

Kalimat “Bismillahirrahmanirrahiem” (dengan asma Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang) yang secara sungguh-sungguh kita ucapkan pada awal sebuah pekerjaan, sesungguhnya adalah usaha menghadirkan Tuhan dalam kehidupan. Intinya bukan sekedar “menyebut” (Tuhan hanya di lidah), tetapi sampai pada maqam “mengingat” (Tuhan ada di hati dan fikiran).

Kalau Allah benar-benar hadir dalam jiwa, mustahil ada maksiat. Bahkan niat jahat pun takkan pernah ada. Allah tidak mungkin ada di tempat atau pada perilaku kotor kita. Semua bentuk kinerja yang keji dan munkar berwujud manakala kita kosong dari kehadiran Allah.

Ampuni kami ya Allah. Bantu kami untuk senantiasa mengingat-Mu!

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aaali Muhammad.*****

Next Post

AHLI DZIKIR

Mon Apr 16 , 2018
Ahli […]

Kajian Lainnya