TEMUI ALLAH DALAM SHALAT LALU BAWA DIA DALAM KERJA

image: saidmuniruddin.com

Temui Allah Dalam Shalat Lalu Bawa Dia dalam Kerja
Oleh Said Muniruddin

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIEM. Dalam Surah Al-Jumuah ayat 10 Allah berfirman:

فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.”

Ayat di atas memberitau kita dua jenis ibadah: (1) mahdhah -ibadah personal, seperti shalat; dan (2) ghairu mahdhah -ibadah sosial/muamalah, seperti berorganisasi, berbisnis dan pelayanan publik lainnya. Keduanya penting.

Sebagaimana bunyi ayat tersebut, Allah memerintahkan kita kalau sudah selesai melaksanakan ibadah personal (shalat) maka segera bergerak (bertebaran di muka bumi) untuk melanjutkan ibadah sosial.

Jika ibadah shalat dikatakan sebagai sarana “mengingat Allah”, maka ibadah sosial disebut sebagai sarana “mencari karunia Allah” (dalam bahasa bisnis disebut mencari laba/profit). Namun tegas sekali petunjuk dari Allah, dalam bekerja pun kita harus banyak-banyak mengingat Allah swt (wadzkurullaha katsira), agar beruntung. Artinya, kalau bekerja melupakan Allah, kita pasti rugi.

Kita biasanya hanya mengingat Allah pada waktu shalat. Waktu bekerja dan berorganisasi tidak lagi. Inilah penyebab terjadinya berbagai perilaku tidak etis dan tidak bermoral dalam dunia kerja.

***

Bagaimana cara membawa Allah swt dalam setiap pekerjaan kita?

Bentuk paling sederhana adalah dengan membaca “basmallah” pada setiap usaha. Bacaan ini menjadi semacam permohonan izin untuk mengelola sumberdaya guna memperoleh output tertentu, yang pada intinya semuanya adalah milik-Nya.

“Bismillah” artinya sebuah tindakan benar-benar diniatkan karena Allah swt. Kalau bekerja benar-benar karena Allah swt, maka mustahil kita berbuat jahat (fraud). Karena Allah swt tidak mungkin hadir dalam tindakan buruk kita. Justru berbagai kriminalitas terjadi karena kita melupakan Allah swt.

Cara lain mengikut sertakan Allah dalam bisnis adalah dengan menerapkan prinsip-prinsip Tasbih yang kita baca setelah selesai shalat: Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar.

Pertama, “Subhanallah.” Artinya, Maha Suci Allah. Kata kuncinya “suci.” Perencanaan kerja harus dimulai dengan hati dan pikiran yang suci. Planning bisnis dan organisasi tidak boleh dengan niat jahat dan self-interest rendahan lainnya. Profit akhir sebuah usaha adalah “ridha Allah swt” (syurga), yang diperoleh melalui distribusi angka-angka yang membahagiakan semua (adil).

Lalu “Alhamdulillah”. Artinya, segala puji bagi Allah. Kata kuncinya “puji.” Mengorganisir pekerjaan harus dengan sikap-sikap apresiatif (appreciative inquiry), baik terhadap manusia ataupun sumberdaya lainnya. Jangan mengelola pegawai dengan cara-cara sinis atau apatis. Harus motivatif.

Terakhir “Allahu Akbar”, Allah Maha Besar. Kuncinya adalah “besar.” Bekerja, berbisnis dan berorganisasilah secara sungguh-sungguh untuk mencapai kebesaran. Tak ada yang bisa menghalangi anda untuk sukses. Jangan pernah menyerah. Be optimist!

Ketiga Asma Allah ini merupakan “Spiritual Managerial Functions” yang diajarkan Rasulullah SAWW kepada putrinya Fathimah. Dalam literatur Islam ini juga dikenal dengan “Tasbih Fathimah” atau “Tasbih Azzahra.” Ketiga bentuk dzikir ini kita hafal masing-masing 33 kali sebelum meninggalkan masjid setelah shalat.

Inilah fungsi-fungsi manajemen yang menyertakan Tuhan dalam semua proses kerja. Ini beda dengan Planning, Organizing dan Implementing yang kita kenal sekarang. Konsep manajemen dari seorang industriawan Perancis bernama Fayol ini memang bagus, sangat rasional. Tetapi tak ada Asma Tuhan di dalamnya. Detil tentang “Spiritual-Based Management” pernah saya urai dalam buku Bintang ‘Arasy (Universitas Syiah Kuala University Press, 2014) dan beberapa artikel lainnya.

Oleh sebab itu, kita harus kembali kepada ajaran-ajaran dasar keislaman, agar lebih arif dalam bekerja. Jika sejak awal sudah memiliki kesadaran spiritual yang tinggi, maka masa depan dunia akan lebih baik lagi.

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad.*****

Next Post

"40"

Wed May 2 , 2018
“40” […]

Kajian Lainnya