BAHAGIA HMI

image: Warkop Bajana, Lamlagang Banda Aceh (Jum’at, 11 Mei 2018)

Bahagia HMI
Oleh Said Muniruddin

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIEM. Sebuah pendidikan yang bersifat ideologis harus sampai pada titik tumbuhnya kemampuan untuk menghargai dan mencintai. Bukan semakin membenci dan memusuhi saudara-saudara sendiri.

Di HMI, bagaimana anda terdidik? Apakah setelah berorganisasi makin banyak orang-yang anda cintai, atau sebaliknya, semakin membenci orang-orang yang pernah menjadi rival sewaktu anda di HMI?

Atau mungkin, semakin anda berpolitik dan berorganisasi di tengah masyarakat sebagai alumni, malah menciptakan lebih banyak orang yang anda benci. Yang harusnya semakin menumbuhkan rasa cinta anda untuk memperbaiki kehidupan mereka.

Jika benci yang semakin subur, berarti kita gagal menangkap spirit sufisme dari HMI. Yaitu semangat untuk memperoleh kebahagiaan sebagaimana kita senantiasa nyanyikan pada ending himne organisasi: “Bahagia…. HMI….”.

Inti ber-HMI adalah untuk memperoleh kebahagiaan. Itu juga inti dari hidup. Hal tersebut hanya bisa dicapai jika kita kembali kepada titik “nol” (Allah), sumber kebahagiaan sejati.

Kalau semakin jauh dari Allah sudah pasti tidak ada bahagia itu. Yang ada hanya semakin tinggi rasa benci. Benci kepada kesuksesan orang lain. Benci kepada pemikiran orang lain. Benci kepada mazhab lain. Dan berbagai bentuk sentimen yang muncul dari jiwa yang kasar. Tidak beradab.

Interaksi sosial memang sering menyinggung hati kita ataupun melukai hati orang lain. Jika anda yang salah, beranikan diri untuk meminta maaf. Jika mereka yang anda anggap salah, berilah maaf tanpa harus diminta. Jangan mati dengan menanggung beban benci.

Ingat HMI, ingatlah Allah. Minta ampun kepada-Nya. Sembuhkan diri anda dari luka-luka masa lalu. Jika ingin sukses dan bahagia. Berbuat baiklah kepada sesama. Ikhlaskan. Rekonsiliasi, jiwa dan raga. insyaAllah bahagia!

Demikian semangat yang kami tangkap pada suatu pagi (Jum’at, 11 Mei 2018) dari secangkir kopi di Warkop Bajana Lamteumen Banda Aceh, bersama Kanda Muhammad Zahed, salah satu petugas tarekat Sufimuda, yang juga pernah ber-HMI pada era 1990an.

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad.*****

3 thoughts on “BAHAGIA HMI

Comments are closed.

Next Post

NDP HMI: METODE MEMAHAMI, MERASAKAN DAN BERGERAK BERSAMA ALLAH

Sat May 12 , 2018
NDP […]

Kajian Lainnya