NDP HMI: METODE MEMAHAMI, MERASAKAN DAN BERGERAK BERSAMA ALLAH

image: republika.co

NDP HMI: Metode Memahami, Merasakan dan Bergerak Bersama Allah
Oleh Said Muniruddin

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIEM. Setiap jenjang training HMI merujuk pada 3 target pembelajaran: kognitif, afektif dan psikomotorik. Maka pengajaran NDP juga harus merujuk kepada 3 target tersebut.

NDP adalah singkatan dari Nilai-Nilai Dasar Perjuangan. Atau juga dipahami sebagai sebuah kerangka cara HMI menafsirkan Alquran dan hadis (Islam) untuk konteks perjuangan membangun Indonesia. Pengertian NDP terkait dengan tujuan ideologis HMI itu sendiri. Yaitu usaha mengaktifkan nilai-nilai keislaman dalam diri setiap kader dalam upaya mencapai Ridha Allah SWT melalui proses jihad membangun masyarakat.

Percayalah, kita sudah terlalu jauh dari Allah. Maka inti dari NDP adalah bagaimana cara membawa kita semua untuk benar-benar kembali kepada Allah secara sempurna, baik aspek kognitifnya (pengetahuan), afektifnya (rasa keimanan) sekaligus psikomotorisnya (amaliyah).

Jangan memperumit NDP dengan berbagai perdebatan yang hanya membingungkan diri sendiri. Inti NDP adalah tentang fitrah ketauhidan kita yang senantiasa ingin “mengingat Allah” (dzikrullah) baik pada level otak, hati maupun aksi.

(1) Kemampuan memahami adanya Tuhan. Tahap awal beragama/ber-HMI dimulai dari diskusi tentang keberadaan Tuhan. Sifatnya teoritis, argumentatif, filosofis. Pertanyaannya: metode apa yang patut dipertahankan atau dikembangkan dalam upaya memahami Tuhan dalam berbagai proses atau jenjang perkaderan?

Ini aspek akal atau keilmuan dari NDP. Ilmu paling primer tentu ilmu tentang khalik (Allah). Kemudian baru ilmu-ilmu tentang makhluk (alam). Pada tahap ini kader diajarkan untuk berfikir logis, banyak bicara dan berani mengungkapkan pengetahuannya.

(2) Kemampuan merasakan kehadiran Tuhan. Tuhan sudah ada, tak usah lagi panjang-panjang diperdebatkan. Lalu metode apa yang perlu diterapkan dalam perkaderan agar anggota HMI benar-benar bisa melihat, merasakan, menjangkau, mendekat, menyatu, atau menyaksikan langsung Wajah Tuhan melalui dimensi “nafs” (jiwa).

Disinilah letak HMI sebagai organisasi yang “bernafaskan” Islam, mampu melihat Tuhan melalui dimensi “nafs” atau ruhiyah. Maka metode atau praktik-praktik spiritualitas seperti apa yang harus dibangun dalam proses perkaderan agar para kader terbuka hijab untuk bisa menyaksikan Tuhan melalui mata batin atau qalbunya (mengalami musyahadah).

Tujuan NDP atau juga Islam adalah membangun akhlak (dimensi afektif dari NDP). Dan akhlak baru terbangun kalau kita sudah pada level ini, yaitu sudah mampu ‘melihat’ Wajah Khalik. Pada pengalaman sufistik inilah kehadiran Tuhan (omnipresent) terjadi. Maka praktik irfan/tarekat seperti apa yang perlu diperkenalkan di HMI?

Inilah aspek genuine dari Iman dalam NDP. Yaitu, keyakinan kepada Tuhan benar-benar terbangun pada saat sudah bisa ‘melihat’-Nya. Pada tahap ini seorang kader diajarkan cara diam, mengunci lidah dan membangun hubungan esoteris dengan Tuhan.

(3) Kemampuan bergerak bersama Tuhan. Setelah Tuhan diketahui lewat akal dan bisa dirasakan kehadirannya melalui dimensi qalbu/jiwa, maka bagaimana cara membawa Dia dalam setiap gerak langkah (psikomotorik) perjuangan.

Banyak aktifis Islam yang berteriak dan bergerak dalam ranah isu-isu keadilan sosial dan ekonomi. Namun umumnya berakhir dalam perilaku koruptif, pragmatis, oportunis dan tabiat buruk lainnya. Ini alasan negara mayoritas muslim seperti Indonesia tak maju-maju. Beragama, namun Allah tidak hadir dalam pekerjaannya.

Maka metode apa yang harus dibangun agar pengajaran NDP mampu membawa Tuhan dalam setiap aktifitas perjuangan? Ini aspek amal dalam ajaran NDP. Yaitu, memastikan Allah hadir dalam gerak organisasi pemerintahan dan kemasyarakatan.

Pada tahap ini seorang kader diajarkan tentang manajemen gerak dan transformasi berbasis Tuhan.

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad.*****

One thought on “NDP HMI: METODE MEMAHAMI, MERASAKAN DAN BERGERAK BERSAMA ALLAH

Comments are closed.

Next Post

DI DAYAH SUFI MUDA

Sat May 12 , 2018
DI […]

Kajian Lainnya