BUTA DI DUNIA, BUTA DI AKHIRAT

image: szzljy.com

Buta Di Dunia, Buta Di Akhirat
Oleh Said Muniruddin

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIEM. Allah yang ada di dunia dengan Allah yang ada di akhirat itu sama. Maka segera temui Dia sejak di dunia agar kita mengenal Dia di akhirat sana. Pastikan engkau bisa segera berjumpa dengan-Nya.

Apa susahnya berjumpa dengan Allah ketika kita hidup di dunia? Bukankah kita punya ruh untuk melihatnya, sebagaimana di akhirat kita juga menggunakan itu untuk melihatnya?

“Jika di Jakarta kita tidak bisa berenang, di lautan pasifik juga demikian” kata Sufimuda. Jika di dunia kita tidak bisa melihat Wajah Allah, maka siapa yang bisa jamin di akhirat kita bisa melihat-Nya?

وَمَنْ كَانَ فِي هَٰذِهِ أَعْمَىٰ فَهُوَ فِي الْآخِرَةِ أَعْمَىٰ وَأَضَلُّ سَبِيلًا

“Dan barangsiapa yang buta di dunia ini, niscaya di akhirat ia akan lebih buta dan lebih tersesat dari jalan” (QS. Al-isra: 72)

***

Kita rukuk sujud kepada Tuhan yang tidak kita kenal, lalu menyebut diri Islam. Padahal, Muhammad SAWW baru menerima keabsahan shalat setelah melihat Allah di Sidratul Muntaha. Karena pada intinya, tidak ada shalat jika kita tidak melihatnya.

Islam itu syahadah dan shalat (ruh kita benar-benar menyaksikan-Nya). Sebab, “Aku tidak menyembah Tuhan yang tidak aku lihat”, kata Imam Ali as. Ibadah tanpa melihat Allah itu seperti membeli kucing dalam karung. Bisa iya itu Allah, bisa tidak. Spekulatif. Makanya Allah menegur keras orang-orang yang shalat tapi lalai dari menghadirkan jiwanya di hadapan Allah (QS. Alma’un: 4-5).

Beragama adalah sebuah proses mengenal sampai berjumpa dengan-Nya. Kita memang lahir dalam keadaan buta, tak mengenal siapa yang ada di depan kita. Padahal ada ibu, ayah dan orang-orang yang tersenyum melihat kita. Kita bahkan tidak sadar sedang ada dalam pangkuan mereka.

Maka jangan mati juga dalam keadaan buta, tanpa pernah mengenal, melihat dan lebur dalam Wajah yang Maha Indah dari Tuhan kita. Kalau itu terjadi, durhaka kita!

Maka Islamkan ruhmu. Sebab, mereka yang ruhnya masih dalam keadaan kafir (tidak pernah mendengar, berbicara dan melihat Allah) tidak akan pernah sampai kepada Allah:

صُمٌّ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لَا يَرْجِعُونَ

“Mereka tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali” (QS. Albaqarah: 18).

Segera temui guru yang waliyan mursyida (QS. Alkahfi: 17) yang bisa memberimu petunjuk untuk sampai ke hadhirat Allah ta’ala. Karena Muhammad SAWW sekalipun juga disucikan (‘dibelah dada’) dan dibimbing Jibril as untuk bertemu Rabb-nya.

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad.*****

Next Post

MANUSIA: ANTARA ANJING DAN MALAIKAT

Wed May 23 , 2018
Manusia: […]

Kajian Lainnya