JALAN MALAM
Ingin kuasingkan jiwaku ke puncak Sinaimu wahai Musa// Ingin kutenggelamkan qalbuku dalam perut ikanmu wahai Yunus// Ingin kudiamkan lisanku dalam mihrabmu wahai Maryam// Ingin ku kurung diriku dalam Hirakmu wahai Muhammad//
Karena tidakkah kalian lihat, bagaimana mutiara lahir dari cangkang sempit lagi pengap?// Tidakkah kalian benar-benar berbicara dengan Yang Maha Hidup saat dalam sulbi ibumu yang gelap?// Tidakkah kalian pelajari, bagaimana biji-bijian tumbuh setelah bumi menghimpitnya begitu erat?// Tidakkah kita semua akan bangkit setelah kubur mendekap?//
Bukankah Adam diterima taubatnya setelah dijauhkan dari surga yang gemerlap?// Bukankah Yusuf sampai ke istana raja setelah diasingkan ke dasar sumur oleh saudara-saudaranya yang jahat?// Bukankah Aiyyub disembuhkan dari penyakit setelah menjauh dari keluarga yang membuatnya penat?// Bukankah sebuah pelarian ke gua telah menjadikan aulia 7 sahabat?//
Tempuhlah jalan ‘malam’ yang sudah menjadi ketetapan-Nya untukmu//Jalan untuk menyentuh isi Alkitab// Jalan untuk menemukan berbagai cahaya malakut// Jalan Cahaya di Atas Cahaya, Ruhul Quddus//
Jalanmu adalah jalan ‘malam’// Jalan dhulumat ilan Nur// Jalan gelap menuju ketersingkapan// Sebuah jalan yang lebih baik dari 1000 jalan// Jalan yang mengubah kepompong menjadi kupu-kupu rupawan//
Nagan Raya, 15 Ramadan 1439/ 31 Mei 2018
Komentar Anda