CUKUPKAH DENGAN QURAN DAN HADIS?

image: muslimpress.com

Cukupkah dengan Quran dan Hadis?
Oleh Said Muniruddin

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIEM. Judulnya sedikit provokatif memang. Namun saya ingin menguji kecenderungan sebagian kita yang sedikit-sedikit harus “kembali kepada Quran dan hadis”. Jika tidak ada dalam Quran dan hadis, maka kita anggap sebagai bid’ah, sesat sampai kepada musyrik. Apa benar semuanya harus tertulis dalam Quran dan hadis?

Jika segala yang perlu kita ketahui sudah ada dalam Quran dan hadis, mengapa pula masih ada sekolah sampai tingkat universitas yang menyediakan berbagai buku? Mengapa tidak baca Quran dan hadis saja?

Apakah benar segala sesuatu sudah ada dalam Quran dan hadis? Jika memang begitu, mengapa masih ada riset berbagai hal dalam kehidupan?

Jika Quran dan hadis sudah sempurna, lalu mengapa ada ulama yang masih menuliskan kitab-kitab dalam berbagai bidang tauhid, syariah, muamalah, tasawuf dan lainnya? Mengapa ada ilmuwan yang masih mencari berbagai kebenaran? Tidak cukupkah dengan kebenaran Quran dan hadis saja? Mengapa masih ada yang berpendapat atau berijtihad?

Apakah dalam hidup, beragama dan bermasyarakat kita harus sesuai dengan Quran dan hadis? Apanya yang harus sesuai? Lalu mengapa ada local wisdom seperti adat istiadat? Juga mengapa ada rujukan-rujukan formal lain semacam undang-undang, qanun/perda, peraturan dan petunjuk-petunjuk lainnya?

Apakah segala sesuatu yang disebut “Islam” itu sudah ada dalam Quran dan hadis? Apakah “Islam” itu hanya yang tertulis disitu saja?

Apakah semuanya sudah lengkap dalam Quran dan hadis? Atau ada lainnya di luar Quran dan hadis? Jika ada, apa saja itu?

Maaf, saya tidak sedikitpun meragukan Quran (dan juga hadis yang terbukti kesahihannya). Hanya saja, apakah segala sesuatu harus kembali ke Quran dan hadis? Cukupkah Quran dan hadis saja bagi kita?

Bagaimana anda menjawabnya?

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad.*****

Next Post

MATI DULU, BARU MUSLIM

Fri Jul 6 , 2018
Mati […]

Kajian Lainnya