DEMOKRASI WUJUDIYAH

image: thefridaytimes.com

Demokrasi Wujudiyah
Oleh Said Muniruddin I Rector I The Zawiyah for Spiritual

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIEM.

“Dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat”, itu prinsip kesatuan wujud yang paling sederhana. Walaupun secara partikular ada banyak wujud (actor) yang melakoni berbagai kejadian dalam sebuah kosmologi demokrasi, semua diakui sebagai gerak tunggal dari rakyat. Namun prinsip wujudiyah seperti ini bernilai materialisme. Sebab menisbahkan kekuatan iradah pada elemen materi kerakyatan semata.

Wahdatul wujud pada gradasi tertinggi adalah kesadaran (mukasyafah) dan pengakuan (musyahadah) bahwa segala sesuatu itu: “dari Allah, oleh Allah dan untuk Allah”. Kalau ini dipahami, maka khatam lah ilmu politik dan pemerintahan kita. Benar “suara rakyat adalah suara Tuhan”, kalau rakyat sudah menyatu dengan Tuhan. Kalau tidak, boleh jadi itu “suara setan”.

Jadi, apapun sistem kenegaraan (kerajaan, republik dsb) selama jiwa pemimpinnya terintegrasi dengan kehendak Tuhan, itulah negara ketuhanan (teokrasi). Negara Madinah yang terbuka dan heterogen dibangun dengan aspek ketersambungan dengan alam ketuhanan. Muraqabah atau ilham Tuhan lah yang memberi bentuk terhadap tata kelola kenegaraan. Maka selalu dibutuhkan sosok-sosok pemimpin yang memiliki kemampuan berkomunikasi dengan Tuhan.

Ilmu pemerintahan yang Tuhan hadir dalam politik seperti ini sudah langka. Untuk mencapai itu harus ada pendidikan “penyatuan jiwa”, atau kemampuan menghadirkan Allah dalam semua aktifitas sosial politik seorang hamba. Kalau ini tidak ada, agama dan politik akan lari ke arah berbeda.

Kesimpulan. Demokrasi wujudiyah adalah integrasi Tuhan dalam perilaku politik. Meskipun subjek ilmunya berbeda: agama adalah agama dan politik adalah politik; keduanya harus menyatu. Sehingga agama adalah politik. Politik adalah agama. Tidak boleh terpisah. Anda yang sekuler pasti kesulitan memahami ini.

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad.*****

One thought on “DEMOKRASI WUJUDIYAH

Comments are closed.

Next Post

MENANAM BIBIT "SIDRAH ALMUNTAHA"

Fri Feb 15 , 2019
Menanam […]

Kajian Lainnya