“Gerhana”, Terhijabnya Kita dari Cahaya
Oleh Said Muniruddin | Rector | The Zawiyah for Spiritual Leadership
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIEM. Gerhana, bulan misalnya, adalah ketika bulan menjadi gelap “tertutupi” oleh bumi, sehingga tidak memperoleh cahaya dari matahari. Sementara gerhana matahari terjadi pada saat bulan menutupinya, sehingga cahayanya tidak lagi sampai kepada kita.
So now, you know what is the meaning of “gerhana”. Gerhana (eclipse) sebenarnya hanya sebuah fenomena astronomi biasa. Bahkan telah menjadi tontonan menarik. Tapi menjadi tidak biasa, pada saat engkau memahami, bahwa “gelap”, “hilangnya cahaya” adalah perkara maknawi sekaligus substansial. Engkau diharuskan melakukan sholat (sholat ayat, sholat kusuf, atau sholat khusuf); untuk memohon kepada Tuhan agar “gelap” tidak berkepanjangan.
Hakikat gerhana adalah gelapnya qalbu. Tertutupnya hati. Terhijabnya jiwa dari Cahaya. Untuk itulah engkau harus terus menerus menegakkan sholat, Daa-imun. Senantiasa ingat, tidak terputus dari-Nya. Sedetik saja engkau lupa, saat itulah terjadi gerhana.
Engkau jangan menjadi penghalang bagi yang lain untuk memperoleh Cahaya. Dan juga jangan ada sesuatu yang menghalangimu dari memperoleh Cahaya.
“Allah adalah Cahaya langit dan bumi”. Barang siapa terputus dari Cahaya, gerhana!
Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad.*****
💥 powered by PEMUDA SUFI
___________________
SAID MUNIRUDDIN
The Zawiyah for Spiritual Leadership
YouTube: https://www.youtube.com/c/SaidMuniruddin
Web: saidmuniruddin.com
fb: http://www.facebook.com/saidmuniruddin/
Twitter & IG: @saidmuniruddin
Britney K
Hi thanks for shaaring this