BINTANG ‘ARASY DI BENGKULU


“Jurnal Tasawuf Akhir Zaman” | PEMUDA SUFI | Artikel No.88 | Desember 2021


BINTANG ‘ARASY DI BENGKULU
Oleh Said Muniruddin | NDPer Nasional | Penulis Buku Bintang ‘Arasy

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIEM. “Daripada mata mengantuk, lebih baik memancing. Meskipun tadi cuaca buruk, syukur kita sudah landing”, kata flight attendant melalui pengeras suara, yang diiringi tepuk tangan penumpang Citilink QG 990 yang mendarat magrib itu di Bandara Fatmawati.

Selasa malam, 30 November 2021. Semua penumpang akhirnya bahagia. Karena pesawat yang beberapa saat lalu berguncang hebat di udara, mendarat selamat. Pesawat yang berangkat jam 2 siang dari Jakarta tersebut sempat gagal mendarat di Bengkulu. Padahal sudah hampir landing setelah menerobos awan pekat. Tapi tiba-tiba terdengar deru keras suara mesin. Rupanya pesawat sedang dipacu kembali ke udara, menerobos awan gelap dan berguncang tak menentu. Setelah sejenak berputar-putar di langit gelap Bengkulu, pilot memutuskan terbang ke Palembang dan mendarat sejenak disana, sambil menunggu cuaca membaik. Penumpang benar-benar pasrah.

Alhamdulillah. Ini kali kedua kami mendarat di Bengkulu. Kota bunga Raflesia. Kota asal penjahit bendera pusaka, istri Soekarno. Presiden RI pertama pernah diasingkan Belanda ke sini tahun 1938-1942. Disini ia jatuh cinta dengan anak tokoh agama setempat, Fatmawati binti Hasan Din. Rumah pengasingan Soekarno sudah menjadi sebuah situs sejarah di tengah kota Bengkulu.

Kali pertama ke Bengkulu kami hanya numpang landing saja. Sebelum meneruskan perjalanan darat 4-5 jam menuju Lubuklinggau Sumatera Selatan. Itu tahun 2017. Agendanya juga untuk mengisi materi di LK-II. Pengalaman mengisi materi disalah satu kabuten di Sumatera Selatan tersebut  dapat dibaca dalam tulisan kami berjudul “Bintang ‘Arasy di Lubuklinggau”.

Kali ini kami mengisi materi di acara Intermediate Training yang berlokasi di Asrama Haji, yang letaknya tepat di depan bandara. Kami diundang atas rekomendasi Ketua BPL HMI Cabang Bengkulu. Padahal sebelumnya kami tidak saling kenal. Belum pernah berkomunikasi secara langsung. Tapi beliau pernah menjadi peserta seminar zoom nasional yang diselenggarakan sebelum Munas BPL PB HMI tempo hari, dimana kami juga menjadi salah satu pembicaranya.

Penyerahan sertifikat oleh salah satu peserta

Panitia dan para pengelola training di berbagai daerah mulai tertarik untuk memperoleh perspektif baru dalam memahami Nilai-nilai Dasar Perjuangan (NDP). Selama ini HMI sudah cukup kaya dengan “otak kirinya”. Dengan Logika dan filosofi. Kehadiran Bintang ‘Arasy tentu untuk mengisi sisi kanannya. Dengan simulasi nilai-nilai gnostik dari kearifan Islam. Kami mencoba menyederhanakan konsep-konsep yang rumit dalam bentuk “rasa”. Tentu yang mampu dicerap oleh para kader.

Bintang ‘Arasy hadir untuk memberi vibrasi berbeda dalam memahami HMI dan nilai-nilai keislaman yang dianutnya. Buku Bintang ‘Arasy sekarang sudah banyak dijual bebas di toko-toko online. Juga masih dapat di download secara gratis di web saidmuniruddin.com.

Enam puluh peserta yang hadir mengaku sudah memiliki buku yang rilis pada 2014 tersebut. Sebagian besar sudah membacanya. Kami bersyukur karena masih berkesempatan untuk mendiskusikan berbagai hal terkait konten buku ini dengan kader se-Indonesia.

Dengan Ketum BPL, Panji Ardita, di Masjid Raya Baitul Izzah, Bengkulu

Selama 4 jam pertemuan pada Rabu pagi 1 Desember 2021 tersebut, antusiasme belajar peserta terasa begitu tinggi. Tidak hanya menikmati materi, berargumen, menyanyi dan berpuisi, kami juga senantiasa bersujud kepada Allah dalam berbagai lantunan doa dan sholawat. Karena poros Bintang ‘Arasy adalah kerinduan kepada Muhammad SAW.

Semoga mereka semua menjadi cahaya-cahaya baru, menjadi para “bintang” yang akan menghiasi langit negeri ini. Menjadi penerang umat dan bangsa.

Terima kasih untuk seluruh pengurus cabang, Ludiman (Ketum) dan stafnya. Untuk Erlan Alfarizi (Ketupat) dan anggotanya. Untuk Hamdani (MoT) dan tim instrukturnya, termasuk Bilawa Dwi Prayoga yang aktif memfasilitasi kehadiran kami ke Bencoolen.

Dari Kiri ke Kanan: Ludiman (Ketum Cabang), Said Muniruddin (Pemateri), Erlan Alfarizi (Ketua Panitia), Rendi Saputra (Ketua SC)

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad.*****
___________________

SAID MUNIRUDDIN
The Zawiyah for Spiritual Leadership
YouTube: https://www.youtube.com/c/SaidMuniruddin
Web: saidmuniruddin.com
fb: http://www.facebook.com/saidmuniruddin/
Twitter & IG@saidmuniruddin

Next Post

KUANTUM SPIRITUAL

Sat Dec 4 , 2021
“Jurnal […]

Kajian Lainnya