MENATAP AKHIRAT
Oleh Said Muniruddin | RECTOR | The Suficademic
Beranjak 40
Mata lahiriah mulai lelah
Penglihatan mulai kusam
Pandangan tidak lagi tajam
Berbayang, berkunang
Itu alamiah
Karena dunia ini bukan lagi tujuanmu
Sudah pening engkau dibuatnya
Sudah penat engkau menatapnya
Apa yang kau cari tidak ada dalam disitu
Semua ini palsu
Yang engkau cari ada di kedalaman diri
Tersembunyi di latifah insani
Tersentuh hanya dengan kesucian nafsi
Tersingkap hanya dengan mata batini
Kawanku,
Engkau bukanlah seonggok tanah
Bukan sebilah cangkang
Bukan kulit yang membungkus tulang
Engkau adalah cahaya sempurna
Permata berharga
Ruh dari kedalaman semesta
Lihatlah kembali dirimu
Jangan dengan mata di jidatmu
Tapi dengan visi batinmu
Temukan kembali jalan pulangmu
Yang menembusi langit tertinggi
Kawan,
Usia 40 bukan lagi untuk melihat dunia
Bukan untuk mengejar jabatan dan riya
Bukan untuk rakus anggaran dan dusta
Bukan untuk menumpuk kaya dan foya
Usia 40
Engkau sudah selesai dengan bisnis dunia
Engkau harus sering mengunci diri
Harus sering menutup mata
Membuka rasa
Usia 40 adalah usia menemui malaikat
Usia 40 adalah usia menjumpai Tuhan
Usia 40 adalah usia menerima wahyu ilham
Usia 40 adalah usia Muhammad
Usia untuk menjadi makhluk akhirat
Usia untuk kembali
BACA PUISI HIKMAH LAINNYA
___________________
Kamis, 08 September 2022
NOTE: Dunia adalah “segala sesuatu yang tidak ada Tuhan di dalamnya” (Sufimuda).
Syarif Hidayat
NOTE: Dunia adalah “segala sesuatu yang tidak ada Tuhan di dalam ==> menurut pendapat saya, justru Allah itu bisa terlihat dibalik seluruh yang teramati oleh pancaindra dalam bentuk terapan dari al asmaul husna