KETIKA TUHAN MENGUSIRMU Oleh Said Muniruddin Kali ini, Tuhan mengusirmu Dari cafee-cafee dan keramaian Dari diskotik dan pusat-pusat hiburan Bahkan dihalaunya kalian Dari rumah-rumah Yang dianggap suci
Category: Poems
BUBARNYA AGAMA
BUBARNYA AGAMA Oleh Said Muniruddin Makkah sepi Madinah sunyi Kakbah dipagari Masjid tutup Jamaah bubar Jumat batal Umrah di stop Haji tak pasti Lafadz adzan berubah Salaman dihindari
KURUN YANG BERAT
KURUN YANG BERAT Oleh Said Muniruddin Kurangi berada di luar kelambu. Hindari keramaian. Kalau publik sudah bervirus, segera menyepi. Suluk bang, suluk. Sampai ke alam Rabbani. Biar berada di atas awan. Tidak lagi kena hujan.
IZIN NABI

IZIN NABI
Oleh Said Muniruddin
Suatu malam,
Aku melihat Sang Nabi
Duduk di atas kuda
Yang talinya dipegang Sayyidina Ali
CAHAYA DI ATAS CAHAYA

CAHAYA DI ATAS CAHAYA
Oleh Said Muniruddin
Ada cahaya
Yang memberitaumu cara berfikir dan membaca
Bahwa Tuhan itu Ada
Cahaya tauhid
MUNAJAT QURANI
MUNAJAT QURANI
Refleksi pada Penutupan MTQ Aceh XXXIV 2019 di Pidie
Oleh: Said Muniruddin I Dewan Hakim MTQ Aceh XXXIV 2019
Ya Allah…
MTQ telah usai, bantulah kami agar Al-Quran melampaui perlombaan. Jadikan Al-Quran ”cahaya”, yang menerangi jalan kehidupan. Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat. Jalannya para nabi, auliya, syuhada was-shalihin.
BUKAN ISLAM
BUKAN ISLAM
Oleh Said Muniruddin
Kupinjam tasbih Budha,
untuk menyebut-nyebut Allah.
Kupinjam koko Konghucu,
untuk pergi shalat jamaah.
Kupinjam peci Yahudi,
untuk gelar haji yang bertuah.
Kupinjam sarung Hindu,
untuk nyantri tauhid fiqah.
Kupinjam jas Nasrani,
untuk hadiri khitbah nikah.
PEMUDA SUFI

Pemuda Sufi
Oleh Said Muniruddin
Di Gua Hirak,
Di Jabal Nur.
‘ANJING’ AULIYA

‘Anjing’ Auliya
Oleh Said Muniruddin
Seekor anjing pun,
kalau sudah bersama auliya
pasti masuk syurga.
“MINTALAH, PASTI KUKABULKAN”

“Mintalah, Pasti Kukabulkan”
Oleh Said Muniruddin
Jika bisa berjumpa langsung Presidenmu,
mintalah apa saja dari-Nya,
karena itu peluang terbesar untuk memperoleh sesuatu tanpa perantara.
IZINKAN AKU MATI

Izinkan Aku Mati
Oleh Said Muniruddin
Dunia ini mengajarimu keangkuhan//seolah-olah hidup tak punya tepian//Engkau terus lari dan kejar-kejaran//Sampai saatnya mati tak kau kenal Tuhan//
JALAN MALAM

JALAN MALAM
Ingin kuasingkan jiwaku ke puncak Sinaimu wahai Musa// Ingin kutenggelamkan qalbuku dalam perut ikanmu wahai Yunus// Ingin kudiamkan lisanku dalam mihrabmu wahai Maryam// Ingin ku kurung diriku dalam Hirakmu wahai Muhammad//
ILAHI ANTA MAKSUDI

ILAHI ANTA MAKSUDI
Ya Allah, telah kupangkas helai-helai keburukan yang menempel di lahiriah diri. Namun akar-akar ananiyah yang tertancap di batinku hanya kuasa-Mu yang bisa membuatnya mati.
KETIKA AKU MATI

KETIKA AKU MATI
Ketika kerandaku dibawa keluar// jangan kalian pikir aku akan merindukan dunia ini//
AKU INGIN BERTEMU

Aku Ingin Bertemu
Oleh Said Muniruddin
Allah itu sudah ada sejak dulu, sangat dekat, bahkan lebih dekat dari urat lehermu. Dia nyata, bahkan ada dimana-mana. Kemanapun kau hadapkan wajah, dia ada disana. Namun pernahkah engkau bertemu? Atau engkau harus menunggu mati dulu untuk melihat yang maha hidup itu? Wahai kaum yang Tuhan hanya ada di ujung lidah, sesulit itukah untuk berjumpa Kekasih hatimu?
UBAHLAH KAMI MENJADI YANG TERBAIK PADA SETIAP KEADAAN

Ubahlah Kami Menjadi yang Terbaik pada Setiap Keadaan
Oleh Said Muniruddin
Wahai Zat yang mengatur siang dan malam// Wahai Zat yang mengatur perputaran waktu dan penanggalan//
Wahai Zat yang merubah bebatuan menjadi emas permata// Wahai Zat yang merubah air yang hina menjadi insan sempurna//
Wahai Zat yang menjadi Raja pada setiap rotasi matahari dan bulan// Ubahlah kami pada hari-hari yang akan datang menjadi yang terbaik pada setiap keadaan//
PASANGAN KOPI BUKAN ROKOK

Pasangan Kopi Bukan Rokok
Oleh Said Muniruddin
Semua diciptakan berpasangan
“BAGAIMANA BISA…”

“Bagaimana Bisa…”
Oleh Said Muniruddin
Bagaimana bisa,
seekor anjing masuk surga
hanya gara-gara menjaga aulia
yang tidur dalam gua.
“BA”

“BA!”
Oleh Said Muniruddin
Malam Jum’at, 7 Ra’jab 1437 H
kuajari engkau Hijaiyyah
dari Alif sampai Ya
tapi yang kau teriakkan,
hanya “Ba!”