SUFISME, IKLAN SANTET DAN OBAT KUAT

“Jurnal Suficademic” | Artikel No. 22 | Februari 2023

SUFISME, IKLAN SANTET DAN OBAT KUAT
Oleh Said Muniruddin | RECTOR | The Suficademic

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIEM. Sekitar 7 tahun (2015-2022) sejak aktif menulis di web saidmuniruddin.com, tidak terpikir untuk mencari uang. Dalam artian, apa yang kami tulis, itu murni keinginan untuk berbagi pengetahuan.

Sampai suatu ketika di awal 2023, seorang sabahat yang rajin memperhatikan kami dalam memposting artikel berkomentar, “Bro, kenapa tidak dipasang iklan aja. Kan lumayan tuh ada pemasukan dikit-dikit. Gak bakal kaya sih, cuma bisa buat ngopi-ngopi sambil terus menulis”.

Saya agak terdiam. Karena motif saya menulis memang tidak untuk mencari uang. Bahkan, ada sebuah buku yang kami tulis pada 2014 berjudul “Bintang ‘Arasy”, berisi pemikiran filosofis-gnostik untuk pengembangan leadership mahasiswa, itu malah kami bebaskan bagi siapapun yang ingin mencetak dan menjualnya. Buku itu dapat ditemukan di berbagai marketplace. Bagi kami pertimbangannya sederhana, asal ada yang baca dan mendapat manfaat dari buku tersebut, itu sudah menjadi satu kebahagiaan tersendiri.

Kami berprinsip, tulisan kami gratis bagi semua. Sebab, kami juga memperolehnya secara gratis pula dari Allah SWT.

Tapi sahabat ini menerangkan. “Iya, tulisannya tetap gratis bagi pembaca. Tapi kita kan juga dapat membantu para pebisnis yang ingin memperkenalkan produk dan jasa-jasanya melalui web kita. Dengan itu kita bisa memperoleh sedikit rejeki dari mereka untuk mengembangkan dakwah ini”, begitu ia menerangkan secara persuasif.

Saya menyerah dengan argumen dia. Tidak mau membantah. Karena apa yang disarankan olehnya, benar juga. Sense bisnis saya memang kurang. Bahkan pernah suatu ketika ada pengusaha yang menawarkan donasi. Beliau senang dengan artikel-artikel kami dan rutin membacanya. Rupanya beliau ingin berterima kasih untuk itu, lalu meminta no rekening. Kami yang saat itu masih berfikir terlalu ‘lurus’ akhirnya menolak pemberian ini. Teman saya ini juga menjelaskan, “Itu rejeki dari Allah, jangan ditolak. Nanti marah yang ingin memberi”, katanya. “Iya juga”, pikir saya. Pandai kawan ini. Lama-lama sepakat saya sama pikiran dia.

Beranjak dari pengalaman itu, akhirnya, di pertengahan Februari 2023 mulailah kami membuka akses untuk iklan. Selain tetap mempublikasi pemikiran-pemikiran kritis sufistik, juga menjadi platform untuk menolong para pebisnis yang ingin memperkenalkan dirinya.


Hari pertama muncul iklan “business focus” diberbagai halaman. Saya tidak tau apa itu, mungkin sebuah media investasi di pasar modal. Hari kedua sudah ada Shopee, Traveloka, Bukalapak, iklan mobil dan lainnya. Aman!

Hari ketiga, muncul iklan santet dan obat kuat. Astaghfirullah, mati kita!

Saya bisa membayangkan, bagaimana ketika para pembaca sedang asyik-asyiknya membaca uraian sufisme yang mengajak untuk dekat kepada Allah SWT; tiba-tiba muncul iklan santet, jasa ilmu pelet dan paranormal sejenisnya. Beberapa paragraf kemudian, ada lagi tawaran untuk mengkonsumsi obat agar bisa bahagia dengan istri sampai pagi!

Iklan-iklan ini mungkin akan membuat web sufisme ini benar-benar menjadi “kritis”. Pembaca bisa langsung kritis dengan web sufisme ini. Tapi tidak tau juga, jangan-jangan ada pembaca yang juga membutuhkan jasa-jasa semacam itu. Habis kita!

Kami heran, kok iklan begituan bisa muncul. Apa ada pembaca yang memang membutuhkan jasa-jasa semacam itu. Habis kita! Padahal sudah ada pengaturan hanya untuk iklan-iklan yang bersahaja. Tapi ada yang mengatakan, web ini isinya cenderung “spiritual”, maka muncullah iklan-iklan ‘spiritual’. Ya, santet, pelet dan perdukunan juga dianggap bagian dari dunia spiritual. Padahal mistisisme Islam dengan mistik perdukunan, itu beda. Beda wasilahnya. Yang satu berwasilah kepada Ruhani Rasulullah. Satu lagi entah melalui jalur apa.

Kami tidak tau, hari berikutnya iklan apa lagi yang akan muncul. Mudah-mudahan tidak sampai nongol iklan judi online. Kalau pun sempat muncul, anggaplah itu bagian dari godaan dunia. Sebab, ketika bicara sufi, memang tantangan kita adalah iblis, hawa nafsu dan hedonisme duniawi. Hehe!

Moho maaf atas ketidak nyamanan. Terus berfokus ke isi bacaan. Jangan ke iklan yang tidak seluruhnya berguna. Semoga kami dapat mengatasi hal-hal yang tidak membuat nyaman para pembaca. Kalaupun masih muncul iklan-iklan yang tak terduga, perkuat kesabaran anda. “Allah bersama orang-orang yang sabar!”

Terakhir, merespon iklan obat kuat, kami lebih menyarankan pendekatan sufistik (zikir) untuk menjadi “kuat”. Bukan lewat obat-obatan kimiawi.

Kami pernah menulis sebuah buku berjudul “Karamah Auliya: Pengalaman Spiritual Murid-Murid Abuya Sayyidi Syeikh Ahmad Sufimuda” (2019). Buku setebal 202 halaman ini berisi lebih dari 100 pengalaman ruhani para pengamal zikrullah. Buku hasi riset selama hampir setahun ini mengisahkan banyak sekali miracles, keajaiban-keajaiban dalam aneka bidang yang dialami para pengamal zikir. Termasuk bagaiman zikir membuat mereka menjadi “kuat” dalam hubungan rumah tangga. Meskipun bukan semata mencari “kuat”, tapi zikir terkadang punya efek beragam bagi pengamalnya. Itu semua bagian dari pemberian Allah.

Dalam beberapa tingkatan suluk/khalwat, Mursyid memberikan amalan zikir dengan teknik pernapasan tertentu. Abu Ahmad asal Sigli Aceh misalnya, dihalaman 135-136 menceritakan bagaimana ia menggunakan teknik-teknik zikir dalam berhubungan suami istri. Ia terkejut karena hasilnya luar biasa. Dan itu tidak dialami oleh beliau saja, juga banyak murid lainnya.

Hubungan yang biasanya hanya berlangsung 15 menit (atau menurut riset ilmiah rata-rata 5-10 menit), mereka bisa melakukannya dalam waktu berjam-jam. Tanpa kelelahan! Anehnya, ia bisa mengontrol kapan ia mau selesai. Maaf, bisa mencapai puncak berkali-kali, sesuai daya tahan sang istri.

Dari pengalaman inilah kita mulai menyadari keberadaan “Tongkat Ali” dalam khazanah mistisisme Islam. Sebuah istilah kekuatan spiritual yang dimiliki seorang pria dalam menjaga keharmonisan rumah tangga. Eurycoma Longifolia, nama latin tumbuhan untuk bahan baku jamu pasak bumi yang banyak tumbuh di hutan Malaysia dan Indonesia bagian barat, juga menggunakan nama ini. Istilah ini awalnya merujuk kepada keperkasaan seorang sahabat dan juga menantu Nabi SAW, Sayyidina Ali bin Abi Thalib, yang juga suami dari Sayyidah Fatimah Az-Zahra. Rumah tangga mereka rukun sekali. Salah satunya karena kekuatan spiritual (amalan-amalan zikir yang diijazahkan Rasulullah) yang melahirkan kekuatan jasmani, tanpa bantuan iklan obat.

***

Terkait pelet, santet dan sebagainya itu; pada awalnya saya juga tidak percaya. Zaman sudah terlalu moderen. Tapi munculnya iklan-iklan itu membuat kita berfikir ulang, kok ada yang begituan. Jangan-jangan peminatnya memang banyak. Lalu bagaimana Islam bisa menetralisir itu semua. Bagaimana kekuatan sufisme dalam menangani tipu daya ini, dapat dibaca pada sejumlah tulisan kami terdahulu; misalnya “Saya Digadaikan kepada Iblis”. Kisah ini juga terdapat dalam buku yang sama.

Mengamalkan zikrullah melalui bimbingan para guru spiritual bukanlah untuk mencari berbagai kelebihan. Tapi zikir itu sendiri memang mendatangkan banyak sekali natijah dan pertolongan. Karena zikir itu membawa kita dekat kepada Allah dan terjauhkan dari musuh-musuhNya. Semoga hidup kita selalu sehat dan senantiasa dalam perlindungan Allah SWT.

QS. Al-Falaq: 1-5

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad.

#powered by SUFIMUDA
___________________
FOLLOW US
:
SAID MUNIRUDDIN | The Suficademic
Web: 
saidmuniruddin.com
YouTube: youtube.com/c/SaidMuniruddin
TikTok:
tiktok.com/@saidmuniruddin
IG: instagram.com/saidmuniruddin/
Facebook: facebook.com/saidmuniruddin/
Twittertwitter.com/saidmuniruddin
Join Grup WA: The Suficademic-1
Join Grup WA: The Suficademic-2

Next Post

"ALASTU BIRABBIKUM": ALAM DIALOG DAN PENYAKSIAN

Mon Feb 27 , 2023
“Jurnal […]

Kajian Lainnya