Articles

MENGENAL “API”


“Jurnal Tasawuf Akhir Zaman” | PEMUDA SUFI | Artikel No.83 | November 2021


MENGENAL “API”
Oleh Said Muniruddin | Rector | The Zawiyah for Spiritual Leadership


ADA BANYAK JENIS API.

Pertama, “tulisan” api yang tertuang di kertas dalam aneka kaligrafi. Apa benar itu api?

Kedua, “kata” api yang dibaca, dialunkan merdu dalam nahu, irama dan fasahah arabia. Apa benar itu api?

Ketiga, “hayalan” api yang menyala-nyala dalam fikiran anda. Apa benar itu api?

Yang mana sih api itu, yang katanya, jika kita terhubung dengannya kita akan panas dan terbakar menyala?


ADA BANYAK JENIS ALLAH.

Pertama, “tulisan” Allah yang tertera di kertas dengan khath yang super indah. Apa benar itu Allah?

Kedua, “kata” Allah yang dibaca dengan tartil, lalu dialunkan dengan seribu lagu dan qira’ah. Apa benar itu Allah?

Ketiga, “imajinasi” tentang Allah yang maha ini dan maha itu. Apa benar itu Allah?

Yang mana sih Allah itu, yang katanya, jika engkau terhubung dengan-Nya hidupmu laksana para nabi; penuh mukjizat dan karomah?


Syariat adalah menghayal, menghafal, membaca, menulis dan menyebut nama Allah. Tariqat adalah perjalanan menuju Allah yang nyata, Cahaya di atas cahaya, api yang menyala. Yang dapat dirasa. Yang Hidup dan Berbicara. Yang ada Wujud dan Wajahnya. Makrifat adalah mengenal api, mengenal Allah yang asli, merasakan panas dan bahkan terbakar oleh-Nya.

“Maka ketika ia datang ke tempat api itu, ia dipanggil, “Hai Musa, Sesungguhnya Aku inilah Tuhanmu, maka tanggalkanlah kedua terompahmu. Sesungguhnya kamu berada di lembah yang suci, Thuwa” (QS. Thaha: 11-12).

Kalau ingin mengenal api yang membakar, ingin bertemu Tuhan yang asli; tempuhlah jalan dan tinggalkan terompahmu!

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad.****

💥 powered by SUFIMUDA
___________________
SAID MUNIRUDDIN
The Zawiyah for Spiritual Leadership
YouTube: https://www.youtube.com/c/SaidMuniruddin
Web: saidmuniruddin.com
fb: http://www.facebook.com/saidmuniruddin/
Twitter & IG@saidmuniruddin

1 Comment

  1. sayyid

    waṣṭana’tuka linafsī
    dan Aku telah memilihmu (menjadi rasul) untuk diri-Ku.(Thaha 41)

    dengan penafsiran yg tepat adalah:
    Aku telah memilihmu sebagai diriKU.

    Maka lepaskanlah terompahmu (egomu yg ada pada dirimu) Musa.

    ustadz sayyid habib yahya

Komentar Anda

%d bloggers like this: